: FD : X-->Y
dibaca x menentukan y, artinya keberdaan x menetukan keberadaan y. x menentukan y dan y menentukan x (x<-->y)
contoh
FD : X --> Y XY maka
X Y FD : nim --> nama nim nama
X1 Y1 1 A
X2 Y2 2 B
X3 Y3 3 C
X4 Y4 4 D
dalam suatu relasi bisa terdapat lebih dari 1 (satu) FD.
contoh 2:
ABCD MHS
A B C D nim nama kode nama_Jurusan
A1 B1 C1 D1 1 A IF informatika
A2 B2 C2 D2 2 B IF -----
A3 B3 C3 D3 3 C IF -----
A4 B3 C3 d3 4 D IF -----
FD : A-->BCD nim --> nama, kode, nama_jurusan
C-->D kode --> nama_jurusan
*relasi yang bagus adalah yang memilki hanya satu FD.
jika ada satu relasi memiliki lebih dari satu FD, maka relasi tersebut harus diuraikan menjadi beberapa relasi FD berdasarkan FD-nya masing-masing
(DEKOMPOSISI).
Contoh:
ABC ED MHS JURUSAN
A B C E D Nim Nama Kode Kode Nama_Jurusan
a1 b1 c1 e1 d1 1 A IF IF Informatika
a2 b2 c2 e2 d2 2 B IF EL Elektro
a3 b3 c3 e3 d3 3 C IF Ar Agroteknologi
| | | |
+----+ +----+
ketergantungan PENUH dan sebagian
Dik : FD : XY --> Z . jika z tergantung sepenuhnya pada x dan y, makan z disebut ketergantungan penuh (full FD)
tapi, jika z hanya tergantung pada salah satu saja x atau y maka disebut ketergantungan sebagian (PART FD)
BENTUK NORMAL
suatu relasi dikatakan normal jika:
- tidak ada redudansi
- aman jika dilakukan operasi, add, edi, delete (DML =data manipulasi language)
bentuk normal relasi suatu relasi bertingkat, meski dari bentuk 1,2,3 BCNF 4, dan 5
akan dibahas 1,2,3
bentuk Normal ke 1(1 NF)
-syarat semua atribut relasi sederhana (atomic)
-contoh: A B C D E F
bentuk normal ke 2 (2 NF)
syarat:
1. 1 NF
2. Semua atribut bukan kunci tergantung pada kunci relasi
bentuk normal ke 3 (3 NF)
syarat :
1. 2 NF
2. diantara atribut bukan kunci, tidak terdapat FD
Contoh : contoh ke 2
Sumber Referensi : Kuliah Basis Data Tadi Sore